BERSIHKAN HATI, BULATKAN TEKAD, LAKUKAN YANG TERBAIK TUK MERAIH RIDLO ILLAHI

Senin, 11 Oktober 2010

Berharap kepada Nahkoda Baru di Institusi Penegak Hukum Indonesia

Pada tahun 2010 ini jajaran penegak hukum di Indonesia mulai dari Panglima TNI, Kapolri, Ketua Jaksa Agung, Ketua KPK dilakukan penyegaran, dengan latarbelakang yang berbeda-beda; ada yang diganti karena memasuki pensiun, ada yang diganti karena periodenya sudah habis, ada yang diganti karena masuk penjara, dan ada yang diganti karena kelalaian dalam penerapan undang-undang, dan lain-lain.
Proses pergantian nahkoda yang akan memimpin masing-masing kapal banyak menuai berbagai protes, baik dari kalangan anggota DPR, para pengamat, komentar di facebook/twiteer bahkan ada yang demontrasi melakukan penolakan salah satu kondidat yang diusulkan pemerintah. Berbagai komentar, kritik, bahkan penolakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat, mungkin sebagian orang juga berpendapat “hal itu wajar-wajar saja terjadi di alam pembelajaran demokrasi, kalau gak begitu yaaa gak ramai”, lebih ramai lagi kalau sudah menjadi konsumsi media elektronik dengan menampilkan orator-orator yang udah biasa manggung didepan lensa.
Apabila kita renungkan, memang banyak permasalahan yang merundung bangsa yang sudah merdeka 65 tahun ini, yang datang silih berganti, apabila dipetakan diantaranya adalah: separatisme yang selalu merongrong eksistensi negara, sengketa perbatasan dengan Negara tentangga yang menjadi ancaman territorial Negara, isu terorisme yang menjadi mengusik keamanan Negara, kekerasan massa yang dilatarbelakangi berbagai persoalan; ketidak harmonisan hubungan antara umat beragama, sentimen kesukuan, ketidakpuasan dalam pemilihan kepala daerah, sentimen antar supporter sepak bola, sentimen antar pelajar dan mahasiswa, perebutan lahan tanah, penggusuran dan penertiban pedagang kaki lima, perebutan lahan parkir, persaingan antara preman, ketidakpuasan dalam putusan hukum dan sebagainya yang mengganggu ketentraman dan kedamaian hidup bermasyarakat, dan terkahir menjalarnya perilaku korupsi yang mengakibatkan kemiskinan dan keterpurukan bangsa.
Melihat berbagai persoalan yang menimpa negeri Indonesia ini, kita semua sangat berharap bahwa siapapun yang mendapat amanah adalah orang yang mempunyai kriteria:
1. Orang yang terbaik dari yang baik atau orang yang baik dari yang kurang baik,
2. Orang yang takut akan azab Dzat Yang Maha Pencipta manusia, alam dan seisinya serta penjara akherat dibandingkan siksa dan penjara dunia,
3. Orang yang mempunyai integritas tinggi, kompeten, kredibel dan professional,
4. Orang yang akan menjadi “agent of change” untuk perbaikan Indonesia dimasa yang akan datang terutama komitmen dalam penegakan hukum, pembrantasan korupsi, terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat serta tegaknya eksistensi Negara dan terjaganya territorial wilayah Indonesia.
Agar orang yang akan menjadi nahkoda sesuai dengan kriteria di atas, maka dalam proses pemilihan harus dilepaskan berbagai kepentingan-kepentingan pribadi, kelompok dan partai serta dilepaskan dari sikap suka atau tidak suka, tetapi semua untuk kepentingan bangsa dan Negara untuk terwujudnya rasa keadilan, keamanan dan kesejahteraan di masayarakat secara merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar