BERSIHKAN HATI, BULATKAN TEKAD, LAKUKAN YANG TERBAIK TUK MERAIH RIDLO ILLAHI

Senin, 12 Desember 2011

Pelajaran yang saya peroleh diwaktu Subuh

Ahad, 4 Desember 2011 setelah sholat subuh di musholla dekat kost-kost-an, setelah dzikir ma'tsurat, saya ngobrol dengan seorang bapak yang biasa jamaah shubuh juga dimusholla itu, namanya pak Yono, umurnya kira-kira 75 tahun, tapi masih semangat sholat berjamaah di masjid walaupun jalannya agak sempoyongan. Kami di musholla saat itu ada 4 orang termasuk saya, satu orang tidur, satu orang masih muda teman satu kost-kostan masih lajang sedang memuroja'ah hafalannya, dia hafalannya cukup banyak dan klo murojaah cepet banget. 
Setelah bapak itu bertanya kepada saya dan  tentang kost dimana, kerja dimana, aslinya mana, anaknya berapa, beliau menyampaikan kami "Mumpung kamu masih muda, manfaatkan waktu sebaik-baiknya, jangan sampai ada waktu yang terbuang". Kemudian beliau menceritakan perjalanan singkat masa kehidupannya; bahwa beliau ini termasuk anak orang yang gak punya, sehingga untuk bisa sekolah dak ada kempuan untuk membiayainya, tetapi karena semangatnya yang tinggi untuk menjadi orang sukses, maka beliau tidak putus asa, untuk mencari jalan keluar, kemudian dai memutuskan untuk ikut orang atau istilahnya "ngenger" untuk bisa sekolah sambil membantu bekerja. Beliau tidak malu harus menyapu, ngepel, yang penting bisa dapat uang untuk bayar sekolah dan akhirnya lulus sekolah. 
Setelah lulus sekolah kerja di percetakan, sambil mencari pengalaman, kemudian melamar kerja menjadi PNS di Departemen Sosial Jakarta, dan diterima. Untuk meningkatkan keilmuannnya, beliau melanjutkan kulaih di Universitas Bung Karno, kerja sambil kuliah. Karena gaji sebagi PNS kecil, maka beliau berusaha mencari tambahan dengan manfaatkan waktu luang sebelum berangkat kerja untuk mengajar sekolah kejuruan, tidak hanya itu beliau juga merangkap menjadi makelar tanah, tetapi ada prinsip yang beliau pegang sebagi makelar" tidak mau meminta komisi/menetapkan komisi berapa persen, kalau jasanya dihargai orang yang membutuhkan tanah/menjual tanah kemudian dikasih komisi yaa alhamdulillah, kalau tidak juga gak apa2". Tatapi dari makelar tanah itulah beliau bisa menuanikan ibadah haji, Subhannalloh,  karena beliau pernah menerima komisi 100 juta dalam satu kali trnasaksi jual beli tanah, walaupun ada juga yang tidak memberi sama sekali, dan beliaupun tidak meminta atas jasa tersebut, karena menurutnya meminta itu adalah "tabu". 
Tidak berhentu disitu, dari beberapa pengalaman bekerja yang pernah dialami dan dilakukan, beliau manfaatkan untuk menciptakan pekarjaan, diantaranya; pengalamanannya di percetakan beliau manfaatkan untuk merintis percetakan kecil-kecilan, dan dengan menjalin kerjasama dengan kantor-kantor akhirnya percetaknnya berkembang dan kini usaha percetakannya sudah estabilsh walaupun tidak besar; pengalamannya mengajar beliau manfaatkan untuk merintis sekolah dan kini sudah berdiri sekolah mulai SD- SMK dibawah yayasan keluarga dengan tanah udah milik sendiri  berlokasi di sekitar Jagakarsa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan jumlah murid yang luar biasa peminatnya, 
Beliau kini sudah pensiun, jerih payah dan keluletannya dimasa produktif berbuah kesuksesan, dan anak-anaknya juga sudah mandiri serta berkeluarga. Kini tinggal mengabiskan sisa umurnya dengan ber ibadah, satu hal lagi beliau termasuk pengagum Bung Karno.
Pelajaran yang saya rasakan dari cerita kehidupan Pak Yono adalah:
1. kesuksesan tidak bisa diraih tanpa adanya kesungguhan, ketekunan, dan pantang putus asa;
2. manfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk melakukan aktivitas yang bisa memberi nilai tambah;
3. jangan biarkan waktu untuk bermalas-malasan yang tidak menghasilkan apa-apa;
4. jangan malu melakukan pekerjaan apa saja, yang penting halal;
5. salalu mencari peluang-peluang baru sesuai dengan kemampuan yang kita punya;
6. jangan meminta besarnya imbalan atas jasa yang kita berikan, tetapi diberi berapapun syukurilah;
7. tekunilah pekerjaan, sampai berhasil mencapai puncaknya;
8. selalu bersyukur atas apa yang diberikan Alloh SWT .
Semoga kisah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan keluarga, dan tentunya bagi semua yang membaca, dan saya mohon maaf jika dari pihak keluarga pak Yono ada yang membacanya, sedangkan jalan ceritanya tidak sama persis kami mohon maaf karena ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya ingat, dan ingatan saya juga tidak kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar